- kejurnas bridge pelajar tahun 2007 di pekan baru ( kelas 3 SD)
- kejurnas bridge pelajar tahun 2008 di banten ( kelas 4 SD)
- final liga bridge pelajar tahun 2008 di Gor ragunan ( kelas 5 SD)
- kejurnas bridge pelajar tahun 2009 di gorontalo ( kelas 6 SD)
- final liga bridge pelajar tahun 2010 di manado ( kelas 1 SMP)
- kejurnas bridge pelajar 2011 di padang ( kelas 1 SMP)
- final liga bridge pelajar 2011 di Gor ragunan (kelas 2 SMP)
Pengalaman yang tak pernah ku lupakan ketika mengikuti final liga di Gor ragunan 2011, saat itu aku sedang demam tinggi , kaku sakit dan terasa lemas . Sesi 1 - 3 kami hanya berhasil duduk di urutan ke 19 , usai sesi ke 3 ibuku membawa obat untukku dan saat sesi 4 yang merupakan sesi terakhir kami finish di urutan ke 16.
Tapi sudah terlanjur sial , pasanganku Kevin poli yang telah bersamaku sejak kejurnas di padang memarahiku dan tak ingin lagi berpasangan denganku , mulai dari situ saya mulai sempat merasa putus asa . Tapi akhirnya aku bangkit lagi dan membentuk tim bridge sendiri yang beranggotakan 4 orang yaitu :
- Riccar Tanod
- Reiner Manajang
- Imanuel Lapias
- Handy karundeng
Memang hal ini sangat mengharukan menurutku , saat aku ceritakan ceritaku ini kepada Yoseph kaunang yang sering di sapa Om Buang yang merupakan pelatih bridge di sekolahku , dia mengangkat dua jempolnya untukku , katanya" itu bagus dan Om Buang salut pandamu ", dan targetku adalah , mengalahkan pasangan ku yang dulu , yang telah melepaskanku , yang tidak memaklumiku karna sedang sakit , dan aku ingin tunjukan padanya kalau dia telah salah tidak lagi berpasangan denganku .
"Dan bagiku seorang pemain Bridge yang dikatakan pintar bukan hanya karna ia pintar saja tetapi dia dapat membuat orang lain menjadi pintar sepertinya "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar